Blog yang menjelma dari postingan tugas kuliah menjadi catatan harian petualangan :)
Rabu, 30 Desember 2009
BERSIH-BERSIH SETELAH MENGINSTAL WINDOWS
lengkap maka perlu juga melakukan pembersihan terhadap
file-file tak terpakai yang hanya membuat harddisk penuh saja.
Biasanya, file-file ini hanyalah sampah yang harus segera
dibabat habis dari harddisk. Untuk itu lakukan beberapa
langkah berikut :
LANGKAH PERTAMA
Bersihkan harddisk dari file uninstall yang berada di C:\.
Nama file itu adalah w9xundo bertipe .dat berukuran antara
125-175MB.
Lakukanlah uninstall pada Delete Windows* uninstall
information dengan klik Add/Removes Programs dan
selanjutnya klik Yes. Tanda * menunjukkan sistem Windows yang
terinstal. Silakan menyesuaikan dengan sistem Windows
yang Anda pakai. Hati-hatilah! Jangan sampai salah
memilih pada langkah uninstall Windows, jika Anda lakukan maka
sistem operasi akan di-remove dari komputer.
LANGKAH KEDUA
Hapuslah isi folder Help yang berada di c:\windows\folder
yang besarnya sekitar 12MB. Pertimbangannya, kebanyakan orang
sudah kenal fasilitas yang ada pada Windows. Bahkan kadangkala
malas memakai fasilitas ini.
LANGKAH KETIGA
Jika Anda mempunyai CD instalasi Windows alangkah baiknya
untuk menghapus beberapa folder beserta isinya yang berada di
C:\Windows\sysbckup dan C:\Windows\vcm. Dengan mempunyai
CD, akan memudahkan Anda dalam mengatasi masalah
seandainya Windows mengalami masalah atau crash. Anda tinggal
instal ulang atau meng-copy file yang rusak dari CD tadi.
á Folder SYSBCKUP berisi back up system, lakukan saja
penghapusan semuanya kecuali file lzexpand.dll, NT1003.sys,
ver.dll dan rb000 sampai dengan 5 cabinet file. Kalau perlu
rb002 s/d rb005 habisi saja.
á Folder akan bernama VCM atau kadang bernama VCM.000 jika
anda instal ulang Windows dengan overwrite.
Kedua folder tadi berisi file duplikat back-up file-file system
yang hanya membuat harddisk semakin penuh sesak.
Bahasa Inggris Bisnis (SOFT SKILL ) 4
A corporation needs capital in order to start up, operate and expand its business. The process of acquiring this capital is known as financing. A corporation uses two basic types of financing : equity financing and debt financing. Equity financing refers to funds that are invested by owners of the corporation. Debt financing, on the other hand, refers to funds that are borrowed from sources outside the corporation.
Equity financing (obtaining owner funds) can be exemplified by the sale of corporate stock. In this type of transaction, the corporation sells units of ownership known as shares of stock. Each share entitles the purchaser to a certain amount of ownership. For example, if someone buys 100 shares worth of Ford’s resources, materials, plants, production, and profits. The person who purchases shares of stock is known as a stockholder or shareholder.
All corporations, regardless of their size, receive their starting capital from issuing and selling shares of stock. The initial sales involve some risk on the part of the buyers because the corporation has no record of performance. If the corporation is successful, the stockholder may profit through increases valuation of the shares of stock, as well as by receiving dividends. Dividens are proportional amounts of profit usually paid quarterly to stockholder. However, if the corporation is not successful, the stockholder may take a severe loss on the initial stock investment.
Often equity financing does not provide the corporation with enough capital and it must turn to debt financing, or borrowing funds. One example of debt financing is the sale of corporate bonds. In this type of agreement, the corporation borrows money from an investor in return for a bond. The bond has a maturity date, a deadline when the corporation must repay all of the money it has borrowed. The corporation must also make periodic interest payments to the bondholder during the time the money is borrowed. If these obligations are not met, the corporation can be forced to sell its assets in order to make payments to the bondholders.
All businesses need financial support. Equity financing (as in the sale of stock) and debt financing (as in the sale of bonds) provide important means by which a corporation may obtain its capital.
PENGUASAAN MODAL
Sebuah perusahaan membutuhkan modal untuk memulai, beroperasi dan memperluas bisnis. Proses penguasaan modal kita ketahui sebagai perolehan dana. Sebuah perusahaan menggunakan 2 tipe dasar dari perolehan dana; perolehan dari dana sendiri dan perolehan dana dari berhutang. Perolehan dari dana sendiri mengacu ke dana yang telah di investasikan pemilik perusahaan. Perolehan dana dari berhutang, sebaliknya, mengacu ke dana yang dipinjam dari sumber luar perusahaan.
Perolehan dari dana sendiri (perolehan dana dari pemilik) bisa di contohkan dari penjualan saham perusahaan. Di transaksi tipe ini, perusahaan menjual beberapa unit yang diketahui sebagai saham. Setiap saham memberi hak kepada pembeli dengan jumlah kepemilikan tertentu. Sebagai contoh, jika seseorang membeli 100 bagian nilai saham dari perusahaan ford motor, orang tersebut telah memberi seratus bagian nilai kekayaan ford, material, pabrik, produksi dan keuntungan. Orang yang membeli saham itu disebut pemegang saham.
Semua perusahaan tidak pandang besar atau kecilnya, menerima modal awal dari pengeluaran dan penjualan saham. Penjualan permukaan mempunyai banyak resiko di pihak pembeli karena perusahaan tidak mempunyai catatan kinerja. Jika perusahaan berhasil, pemegang saham memperoleh keuntungan melalui kenaikkan harga dari saham, juga menerima pajak. Pajak adalah sejumlah keuntungan yang proporsional yang selalu dibayar setiap tiga bulan ke pemegang saham, bagaimana pun jika perusahaan tidak berhasil atau sukses, pemegang saham dapat mengalami kerugian besar pada penjualan saham.
Biasanya perolehan dana sendiri tidak cukup modal dan perusahaan harus beralih ke perolehan dana dari berhutang, atau meminjam dana. Satu contoh dari perolahan dana berhutang adalah penjualan surat tanda berhutang perusahaan. Di dalam persetujuan, perusahaan meminjam uang dari penanam modal dalam mengembalikkan surat tanda berhutang. Surat tanda berhutang mempunyai tanggal jatuh tempo, batas waktu saat perusahaan harus membayar kembali semua uang yang telah dipinjam. Perusahaan harus juga melakukan pembayaran bunga berkala ke pemegang surat tanda berhutang selama uang dipinjam. Jika kewajiban ini tidak terpenuhi, perusahaan dapat dipaksa untuk menjual aset perusahaan untuk membayar ke pemegang surat tanda berhutang.
Semua bisnis membutuhkan dukungan dana. Perolehan dari dana sendiri (didalam penjualan saham) dan perolehan dana dari berhutang (didalam penjualan surat tanda berhutang) memberikan jalan yang penting dimana beberapa perusahaan mungkin kekurangan modal.
Jumat, 18 Desember 2009
Mengatasi Masalah pada Harddisk
Sehebat apapun teknologi, semua tidak ada yang sempurna.
Selalu ada saja bugbug kecil yang mengganggu atau bahkan bug yang berakibat sangat serius. Itulah sebabnya, tidak selamanya instalasi pada harddisk dapat berjalan dengan mulus. Jika Anda termasuk salah satu
orang yang mendapatkan masalah saat memasang harddisk,
mungkin saya bisa membantu mengatasi masalah Anda.
pertama, pastikan komputer Anda dalam keadaan mati sebelum mengganti jumper, atau melepas
kabel! Jika Anda merasa telah menginstal harddisk dengan benar, tetapi harddisk Anda tidak
dapat bekerja dengan baik, berikut ini adalah hal-hal yang sepatutnya Anda periksa:
1. Periksa kompatibilitas
Pastikan harddisk yang Anda gunakan kompatibel dengan komputer Anda.
2. Periksa semua card yang Anda miliki
Periksa, apakah semua card yang Anda miliki telah terpasang dengan benar pada slotnya di motherboard.
3. Periksa semua konektor dan kabel
Pastikan semua kabel data dan kabel power terhubung dengan benar (pemasangan pin 1
harddisk atau pin 1 pada motherboard tidak terbalik). Periksa juga kabel data yang
dipakai karena kabel data dapat rusak dengan mudah, terutama pada bagian konektor. Kalau
masalahnya memang ada di sini, coba Anda gunakan kabel baru yang telah
Anda ketahui dapat berfungsi dengan baik. Yakinkan bahwa tidak ada satu pun pin konektor yang bengkok
atau patah yang menyebabkan koneksi ke harddisk tidak berjalan baik.
4. Periksa setting jumper
Baca instruksi pada buku panduan harddisk Anda dengan teliti mengenai setting jumper
yang benar. Pastikan semua jumper terpasang atau dilepas
dengan tepat. Kalau Anda hanya memiliki sebuah harddisk saja,
settinglah jumper harddisk tersebut pada posisi Primary
Master. Kalau ternyata Anda memiliki dua harddisk bertipe IDE
sekaligus, pastikan Anda mengatur setting jumper satu harddisk
pada posisi master dan yang lain pada posisi slave. Yang pasti, baca
aturan setting jumper secara cermat pada buku panduannya atau
melihatnya pada bagian punggung harddisk yang Anda miliki.
5. Periksa spesifikasi power supply Anda
Setiap kali Anda menambah hardware baru ke computer Anda, pastikan power supply
komputer Anda dapat mendukung jumlah total daya
yang dibutuhkan. Kalau Anda terlalu banyak memasang
hardware baru tanpa memperhatikan kemampuan
power supply yang Anda miliki, bisa jadi harddisk akan kurang
“bergigi” lantaran harddisk Cuma kebagian sedikit tenaga saat bekerja.
6. Periksa setting tipe harddisk pada BIOS
Pastikan setting tipe harddisk pada BIOS tidak melampaui batas
spesifikasi fisik dari harddisk Anda. Kalau Anda mengalami kejadian
semacam ini, bisa jadi sistem akan mengalami gangguan, bahkan
terkadang tidak bisa beroperasi sama sekali. Kemampuan PC Anda
dalam menampung kapasitas harddsik juga patut diperhatikan.
Terkadang, pada motherboardmotherboard lama, saat diberikan
harddisk baru yang berkapasitas besar, kapasitas harddisk yang
terbaca hanya separuh atau bahkan seperempatnya saja.
Kalau masalahnya demikian, jalan paling mudah adalah
memakai Disk Manager untuk mempartisi. Atau kalau Anda
punya motherboard lawas yang belum di-update, update- BIOS
pada motherboard tertentu bisa mengatasi masalah ini.
Pastikan suplai listrik tidak terganggu saat meng-update BIOS ini.
7. Periksa disket yang Anda gunakan dari infeksi virus
Sebelum Anda menggunakan disket milik seseorang ke
komputer Anda, baik itu milik kerabat atau anggota keluarga
Anda, selalu periksa disket tersebut dari infeksi virus dengan
menggunakan antivirus terbaru. Masalah pada harddisk memang
terkadang timbul dari virus yang datang tanpa permisi!
Nah, begitulah mengatasi masalah yang sering muncul pada