Jumat, 01 Januari 2010

Menjadikan Keyboard sebagai Pengganti Mouse

Mouse merupakan alat vital bagi sebuah komputer yang
menggunakan sistem operasi yang bermoduskan GUI (Graphic user
interface). Mengapa vital? Pada sistem operasi ini pointer berfungsi
sebagai alat penuju suatu obyek aplikasi yang kita inginkan. Tanpa
mouse kita tidak bisa meng-klik sebuah icon pada desktop. Dan yang
paling menyebalkan, tanpa mouse kita tidak bisa menjalankan
aplikasi-aplikasi desain grafis yang membutuhkan gerak pointer
sebagai modus untuk membentuk suatu obyek.
Hal di atas sebenarnya bukan masalah lagi bagi pengguna
Windows, sebab kita dapat menjadikan keyboard sebagai alat untuk
menggantikan mouse sebagai penggerak pointer. Ingin tahu caranya?
cukup mudah:
1. Langkah pertama, Anda harus memastikan bahwa Accessibility
Component sudah terpasang pada Windows Anda, dengan cara
melihatnya di My Computer>Control Panel> Add/remove
program>window setup.
2. Apabila Accessibility Component telah terpasang, segera klik
Start>Setting>Control Panel>Accessibility Option.
3. Kemudian klik Mouse dan berikan tanda centang pada pilihan
Use mousekeys. Dengan ini maka pointer dapat segera kita
gerakkan dengan menggunakan num lock key:

8 = gerak ke atas
6 = gerak ke kanan
2 = gerak ke bawah
4 = gerak ke kiri
5 = untuk klick
7,9,3,1 = untuk gerak diagonal
shift = untuk memperlambat gerak pointer

Masih banyak fungsi-fungsi keyboard lainnya yang dapat Anda
reka-reka sendiri. Selamat mencoba!

Memahami Cluster pada Harddisk

Pernahkah Anda heran dengan harddisk Anda karena setelah Anda
mencoba menghitung sisa kapasitasnya dengan mengurangi
kapasitas harddisk dengan jumlah semua
ukuran file yang ada di harddisk Anda,
ternyata sisa kapasitas harddisk yang ditampilkan di
komputer lebih kecil dari hasil penghitungan tadi?

Untuk lebih mempermudah,
coba buka Windows Explorer dan lihat
property dari salah satu folder yang ada. Pada baris Size,
Anda akan melihat ada dua macam
kapasitas. Yang pertama adalah besarnya ukuran dari semua file
yang ada pada folder tersebut dalam satuan
megabytes dan byte (x,xx MB dan x,xxx,xxx bytes).
Kemudian untuk angka yang terakhir menunjukkan besarnya
kapasitas harddisk yang digunakan oleh file-file yang ada
dalam folder tersebut (x,xxx,xxx bytes used). Coba Anda
Bandingkan kedua angka tersebut. Mengapa berbeda?
Anda tidak perlu panik. Karena hal ini terjadi pada semua
harddisk komputer. Penyebab utamanya adalah sistem
penempatan file dalam harddisk yang dikenal dengan FAT (File
Allocation Table). Dan FAT menggunakan ukuran cluster
yang besar. Sebagai contoh, dalam 1 Gigabyte akan
menggunakan cluster berukuran 32KB. Berikut ini tabel ukuran
cluster pada FAT dan FAT32 dalam beberapa ukuran harddisk/ partisi:
Kapasitas Disk/ Ukuran Cluster
partisi (FAT)
128-255MB 4KB
256-511MB 8KB
512-1023MB 16KB
1-2GB 32KB
Kapasitas Disk/ Ukuran Cluster
partisi (FAT32)
Up to 260MB 512 byte
260MB - 8GB 4KB
8-16GB 8KB
16-32GB 16KB
32+ GB 32KB
Ukuran cluster adalah kelipatan terkecil dari kapasitas
harddisk yang harus digunakan oleh sebuah file. Sebagai contoh,
jika ukuran cluster adalah 32KB dan Anda menyimpan file
berukuran 24KB dalam harddisk, maka file tersebut tetap akan
menggunakan kapasitas harddisk sebesar 32KB. Begitu juga jika
Anda menyimpan file berukuran 34KB dalam harddisk, file tersebut
akan tetap menggunakan kapasitas hardisk sebesar 64KB.
Hal ini tentu akan membuang kapasitas harddisk yang
besar sekali. Sebagai gambaran misalnya Anda mempunyai harddisk
yang telah berisi 10.000 file dan setiap file anggap saja membuang
10KB kapasitas hardisk. Jadi total kapasitas harddisk
Anda yang terbuang adalah: 10.000 (file) x 10KB = 100.000KB.
Anda bisa lihat sendiri bahwa ini berarti Anda telah
kehilangan kapasitas harddisk Anda sebesar 100MB! Jadi,
ukuran cluster sangatlah penting jika menginginkan penggunaan
kapasitas hardisk yang efisien. Tapi juga perlu diingat bahwa
semakin kecil ukuran cluster, maka komputer juga akan
semakin lama dalam proses membaca harddisk. karena
semakin banyak bagian yang harus dibacanya. Semoga saja
kelak ada yang menemukan sistem penempatan file yang
dapat membuat file yang ditempatkan menjadi "SLIM"bukan "FAT".

Cloning Tanpa Ghost

Cloning harddisk pakai Ghost, itu sudah biasa.
Tapi bagaimana kalau pada suatu saat kebetulan kita harus cloning
harddisk padahal kita tidak memiliki Ghost. Ternyata ada lho, cara
yang cukup praktis untuk melakukan cloning tersebut. Malahan
sebenarnya cara ini lebih baik mengingat ada sedikit kekurangan
apabila kita menggunakan software Ghost, dimana apabila kita
pakai Ghost maka harddisk akan di-cloning berikut partisipartisinya
sekalian. Masalah timbul apabila partisi dari kedua
harddisk tidak sama jumlahnya. Misalkan kita ingin membuat
destination harddisk menjadi dua partisi sedangkan source harddisk
partisinya lebih atau kurang, maka partisi destination akan dibuat
sama dengan source harddisk. Untuk itu berikut cara lain untuk
cloning yaitu menggunakan Windows Explorer, dengan langkahlangkah:
1. FDISK destination harddisk, dan tentukan partisinya
2. Pasang destination harddisk sebagai slave
3. Format destination harddisk melalui Windows tanpa sistem
4. Restart komputer Anda lagi supaya format dikenali
5. Dari Explorer, set option View Folder ke Show All Files
6. Copy semua file dan folder, termasuk system file kecuali folder
Windows
7. Setelah selesai, buat folder Windows di destination harddisk
8. Masuk ke folder Windows di source harddisk, lalu copy semua
file dan folder kecuali file Win386.swp ke folder Windows di
destination harddisk
Setelah itu Anda berdoa saja, tetapi kalau semuanya sudah
dilakukan dengan benar maka biasanya pasti berhasil.

Clean Manager

Kalau Anda mempunyai file-file yang sudah tidak terpakai
lagi, atau bekas dari uninstall program yang masih tersisa maka kita
dapat segera membersihkannya dengan utilities Clean Manager
dari Windows (Disk Cleanup pada Windows ). Atau jika
kapasitas harddisk mulai habis maka utiliti ini akan muncul
otomatis. Prinsip kerja dari utiliti ini adalah mencari file yang tidak
dibutuhkan oleh Windows beserta aplikasi yang ada di dalamnya.
Windows memetakan standarnya seperti Temporary Internet
Files, Downloaded Program Files, Recycle Bin, dan Temporary
Files. Pada Windows , ditambah dengan Temporary PC Health
Files dan Application Debugging Information.
Caranya, klik Start>Run lalu ketikkan cleanmgr kemudian
pilih drive yang akan dianalisa. Kemudian akan muncul option di
mana saja file yang tidak perlu itu berada atau bahkan kita bisa
memilih program yang ada di Windows atau di Program Files
yang sudah tidak diperlukan lagi di tab More Option.

Rabu, 30 Desember 2009

BERSIH-BERSIH SETELAH MENGINSTAL WINDOWS

Setelah Anda sukses dalam instalasi Windows secara
lengkap maka perlu juga melakukan pembersihan terhadap
file-file tak terpakai yang hanya membuat harddisk penuh saja.
Biasanya, file-file ini hanyalah sampah yang harus segera
dibabat habis dari harddisk. Untuk itu lakukan beberapa
langkah berikut :
LANGKAH PERTAMA
Bersihkan harddisk dari file uninstall yang berada di C:\.
Nama file itu adalah w9xundo bertipe .dat berukuran antara
125-175MB.
Lakukanlah uninstall pada Delete Windows* uninstall
information dengan klik Add/Removes Programs dan
selanjutnya klik Yes. Tanda * menunjukkan sistem Windows yang
terinstal. Silakan menyesuaikan dengan sistem Windows
yang Anda pakai. Hati-hatilah! Jangan sampai salah
memilih pada langkah uninstall Windows, jika Anda lakukan maka
sistem operasi akan di-remove dari komputer.
LANGKAH KEDUA
Hapuslah isi folder Help yang berada di c:\windows\folder
yang besarnya sekitar 12MB. Pertimbangannya, kebanyakan orang
sudah kenal fasilitas yang ada pada Windows. Bahkan kadangkala
malas memakai fasilitas ini.
LANGKAH KETIGA
Jika Anda mempunyai CD instalasi Windows alangkah baiknya
untuk menghapus beberapa folder beserta isinya yang berada di
C:\Windows\sysbckup dan C:\Windows\vcm. Dengan mempunyai
CD, akan memudahkan Anda dalam mengatasi masalah
seandainya Windows mengalami masalah atau crash. Anda tinggal
instal ulang atau meng-copy file yang rusak dari CD tadi.
á Folder SYSBCKUP berisi back up system, lakukan saja
penghapusan semuanya kecuali file lzexpand.dll, NT1003.sys,
ver.dll dan rb000 sampai dengan 5 cabinet file. Kalau perlu
rb002 s/d rb005 habisi saja.
á Folder akan bernama VCM atau kadang bernama VCM.000 jika
anda instal ulang Windows dengan overwrite.
Kedua folder tadi berisi file duplikat back-up file-file system
yang hanya membuat harddisk semakin penuh sesak.

Bahasa Inggris Bisnis (SOFT SKILL ) 4

ACQUISITION OF CAPITAL

A corporation needs capital in order to start up, operate and expand its business. The process of acquiring this capital is known as financing. A corporation uses two basic types of financing : equity financing and debt financing. Equity financing refers to funds that are invested by owners of the corporation. Debt financing, on the other hand, refers to funds that are borrowed from sources outside the corporation.
Equity financing (obtaining owner funds) can be exemplified by the sale of corporate stock. In this type of transaction, the corporation sells units of ownership known as shares of stock. Each share entitles the purchaser to a certain amount of ownership. For example, if someone buys 100 shares worth of Ford’s resources, materials, plants, production, and profits. The person who purchases shares of stock is known as a stockholder or shareholder.
All corporations, regardless of their size, receive their starting capital from issuing and selling shares of stock. The initial sales involve some risk on the part of the buyers because the corporation has no record of performance. If the corporation is successful, the stockholder may profit through increases valuation of the shares of stock, as well as by receiving dividends. Dividens are proportional amounts of profit usually paid quarterly to stockholder. However, if the corporation is not successful, the stockholder may take a severe loss on the initial stock investment.
Often equity financing does not provide the corporation with enough capital and it must turn to debt financing, or borrowing funds. One example of debt financing is the sale of corporate bonds. In this type of agreement, the corporation borrows money from an investor in return for a bond. The bond has a maturity date, a deadline when the corporation must repay all of the money it has borrowed. The corporation must also make periodic interest payments to the bondholder during the time the money is borrowed. If these obligations are not met, the corporation can be forced to sell its assets in order to make payments to the bondholders.
All businesses need financial support. Equity financing (as in the sale of stock) and debt financing (as in the sale of bonds) provide important means by which a corporation may obtain its capital.



PENGUASAAN MODAL

Sebuah perusahaan membutuhkan modal untuk memulai, beroperasi dan memperluas bisnis. Proses penguasaan modal kita ketahui sebagai perolehan dana. Sebuah perusahaan menggunakan 2 tipe dasar dari perolehan dana; perolehan dari dana sendiri dan perolehan dana dari berhutang. Perolehan dari dana sendiri mengacu ke dana yang telah di investasikan pemilik perusahaan. Perolehan dana dari berhutang, sebaliknya, mengacu ke dana yang dipinjam dari sumber luar perusahaan.
Perolehan dari dana sendiri (perolehan dana dari pemilik) bisa di contohkan dari penjualan saham perusahaan. Di transaksi tipe ini, perusahaan menjual beberapa unit yang diketahui sebagai saham. Setiap saham memberi hak kepada pembeli dengan jumlah kepemilikan tertentu. Sebagai contoh, jika seseorang membeli 100 bagian nilai saham dari perusahaan ford motor, orang tersebut telah memberi seratus bagian nilai kekayaan ford, material, pabrik, produksi dan keuntungan. Orang yang membeli saham itu disebut pemegang saham.
Semua perusahaan tidak pandang besar atau kecilnya, menerima modal awal dari pengeluaran dan penjualan saham. Penjualan permukaan mempunyai banyak resiko di pihak pembeli karena perusahaan tidak mempunyai catatan kinerja. Jika perusahaan berhasil, pemegang saham memperoleh keuntungan melalui kenaikkan harga dari saham, juga menerima pajak. Pajak adalah sejumlah keuntungan yang proporsional yang selalu dibayar setiap tiga bulan ke pemegang saham, bagaimana pun jika perusahaan tidak berhasil atau sukses, pemegang saham dapat mengalami kerugian besar pada penjualan saham.
Biasanya perolehan dana sendiri tidak cukup modal dan perusahaan harus beralih ke perolehan dana dari berhutang, atau meminjam dana. Satu contoh dari perolahan dana berhutang adalah penjualan surat tanda berhutang perusahaan. Di dalam persetujuan, perusahaan meminjam uang dari penanam modal dalam mengembalikkan surat tanda berhutang. Surat tanda berhutang mempunyai tanggal jatuh tempo, batas waktu saat perusahaan harus membayar kembali semua uang yang telah dipinjam. Perusahaan harus juga melakukan pembayaran bunga berkala ke pemegang surat tanda berhutang selama uang dipinjam. Jika kewajiban ini tidak terpenuhi, perusahaan dapat dipaksa untuk menjual aset perusahaan untuk membayar ke pemegang surat tanda berhutang.
Semua bisnis membutuhkan dukungan dana. Perolehan dari dana sendiri (didalam penjualan saham) dan perolehan dana dari berhutang (didalam penjualan surat tanda berhutang) memberikan jalan yang penting dimana beberapa perusahaan mungkin kekurangan modal.

Jumat, 18 Desember 2009

Mengatasi Masalah pada Harddisk

Sehebat apapun teknologi, semua tidak ada yang sempurna.

Selalu ada saja bugbug kecil yang mengganggu atau bahkan bug yang berakibat sangat serius. Itulah sebabnya, tidak selamanya instalasi pada harddisk dapat berjalan dengan mulus. Jika Anda termasuk salah satu

orang yang mendapatkan masalah saat memasang harddisk,

mungkin saya bisa membantu mengatasi masalah Anda.

pertama, pastikan komputer Anda dalam keadaan mati sebelum mengganti jumper, atau melepas

kabel! Jika Anda merasa telah menginstal harddisk dengan benar, tetapi harddisk Anda tidak

dapat bekerja dengan baik, berikut ini adalah hal-hal yang sepatutnya Anda periksa:

1. Periksa kompatibilitas

Pastikan harddisk yang Anda gunakan kompatibel dengan komputer Anda.

2. Periksa semua card yang Anda miliki

Periksa, apakah semua card yang Anda miliki telah terpasang dengan benar pada slotnya di motherboard.

3. Periksa semua konektor dan kabel

Pastikan semua kabel data dan kabel power terhubung dengan benar (pemasangan pin 1

harddisk atau pin 1 pada motherboard tidak terbalik). Periksa juga kabel data yang

dipakai karena kabel data dapat rusak dengan mudah, terutama pada bagian konektor. Kalau

masalahnya memang ada di sini, coba Anda gunakan kabel baru yang telah

Anda ketahui dapat berfungsi dengan baik. Yakinkan bahwa tidak ada satu pun pin konektor yang bengkok

atau patah yang menyebabkan koneksi ke harddisk tidak berjalan baik.

4. Periksa setting jumper

Baca instruksi pada buku panduan harddisk Anda dengan teliti mengenai setting jumper

yang benar. Pastikan semua jumper terpasang atau dilepas

dengan tepat. Kalau Anda hanya memiliki sebuah harddisk saja,

settinglah jumper harddisk tersebut pada posisi Primary

Master. Kalau ternyata Anda memiliki dua harddisk bertipe IDE

sekaligus, pastikan Anda mengatur setting jumper satu harddisk

pada posisi master dan yang lain pada posisi slave. Yang pasti, baca

aturan setting jumper secara cermat pada buku panduannya atau

melihatnya pada bagian punggung harddisk yang Anda miliki.

5. Periksa spesifikasi power supply Anda

Setiap kali Anda menambah hardware baru ke computer Anda, pastikan power supply

komputer Anda dapat mendukung jumlah total daya

yang dibutuhkan. Kalau Anda terlalu banyak memasang

hardware baru tanpa memperhatikan kemampuan

power supply yang Anda miliki, bisa jadi harddisk akan kurang

“bergigi” lantaran harddisk Cuma kebagian sedikit tenaga saat bekerja.

6. Periksa setting tipe harddisk pada BIOS

Pastikan setting tipe harddisk pada BIOS tidak melampaui batas

spesifikasi fisik dari harddisk Anda. Kalau Anda mengalami kejadian

semacam ini, bisa jadi sistem akan mengalami gangguan, bahkan

terkadang tidak bisa beroperasi sama sekali. Kemampuan PC Anda

dalam menampung kapasitas harddsik juga patut diperhatikan.

Terkadang, pada motherboardmotherboard lama, saat diberikan

harddisk baru yang berkapasitas besar, kapasitas harddisk yang

terbaca hanya separuh atau bahkan seperempatnya saja.

Kalau masalahnya demikian, jalan paling mudah adalah

memakai Disk Manager untuk mempartisi. Atau kalau Anda

punya motherboard lawas yang belum di-update, update- BIOS

pada motherboard tertentu bisa mengatasi masalah ini.

Pastikan suplai listrik tidak terganggu saat meng-update BIOS ini.

7. Periksa disket yang Anda gunakan dari infeksi virus

Sebelum Anda menggunakan disket milik seseorang ke

komputer Anda, baik itu milik kerabat atau anggota keluarga

Anda, selalu periksa disket tersebut dari infeksi virus dengan

menggunakan antivirus terbaru. Masalah pada harddisk memang

terkadang timbul dari virus yang datang tanpa permisi!

Nah, begitulah mengatasi masalah yang sering muncul pada

harddisk. Moga-moga bias membantu.